Jumat, 02 Desember 2011

Tunagrahita (C)

Anak Tunagrahita yang terdapat di UPT. SLB Batu Bara merupakan anak yang memiliki karakteristik, antara lain :
1. Lamban dalam mempelajari hal-hal yang baru
2. Kesulitan dalam mengeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru.
3. Kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak tugarahita berat.
4. Cacat fisik dan perkembangan gerak.
5. Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri..
6. Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim.
7. Tingkah laku kurang wajar dan terus menerus.

Pengertian tunagrahita sebagai:
1. Kelainan yg meliputi fungsi inelektual umum di bawah rata-rata (Sub-avarage).yaitu IQ 84 kebawah sesuai tes;
2. Kelainan yg muncul sebelum usia 16 tahun;
3. Kelainan yg menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif.

Berapa jumlah penyandang Tunagrahita di Indonesia?
Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki IQ 70 kebawah. jumlah penyandang tunagrahita adalah 2,3% atau 1,95% anak usia sekolah menyandang tunagrahita 40% atau 3:21 pada data pondok Sekolah Luar Biasa terlihat dari kelompok usia sekolah ,jumlah penduduk di Indonesia yang menyandang kelainan adalah 48.100.548 orang, jadi estimasi jumlah penduduk di Indonesia yg menyandang tunagrahita adalah 2% x 48.100.548 orang = 962.011 orang.

Penggolongan Anak Tunagrahita untuk keperluan pembelajaran sebagai berikut:
1. EDUCABLE
Anak pada kelompok ini masih mempunyi kemampuan dalam akademik setara dengan anak regular pada kelas 5 Sekolah dasar. 
2. TRAINABLE
Mempunyi kemampuan dalam mengurus diri sendiri, pertahanan diri, dan penyesuaian sosial sangat terbatas kemampuannya untuk mendapat pendidikan secara akademik.
3. lCustodia
Dengan pemberian latihan yang terus menerus dan Khusus dapat melatih anak tentang dasar –dasar cara menolong diri sendiri dan kemampuan yang bersifat komunikatif.




Salah satu suasana belajar di ruang kelas C UPT. SLB Negeri Batu Bara

Tunagrahita dapat disebabkan oleh beberapa faktor :
  • Generik, kerusakan/kelainan Biokimiawi, Abnormalitas Kromosomal.
  • Sebelum Lahir ( pre – natal ) : Infeksi Rubella (cacar), Faktor Rehesusu (Rh)
  • Saat Kelahiran ( post – natal ) yang disebabakan oleh kejadian yang terjadi saat kelahiran
  • Setelah kelahiran ( pasca – natal ) Akibat infeksi misalnya : Mengintis (peradangan pada selaput otak) dan problema nutrisi, karena kekurangan gizi atau porotein.
  • Faktor Sosio – kultural atau sosial budaya lingkungan. 
  • Gangguan Metabolisme/Nutrisi
Penyebab Tunagrahita Secara Umum, sebagai berikut :
1. Infeksi dan/atau intoxikasi
2. Rudapaksa dan/atau sebab fisik lain
3. Gangguan metabolisme, pertumbuhan gizi atau nutrisi
4. Penyakit otak yang nyata (kondisi setelah lahir/post natal)
5. Akibat penyakit atau pengaruh sebelujm lahir (pre-natal) yang tidak diketahui.
6. Akibat kelainan kromosommal.
7. Gangguan saat kehamilan (gestational disorders)
8. Gangguan pasca psikiatrik/gangguan jiwa berat (post –psychiatrik disorsers)
9. Pengaruh lingkungan
10. Kondisi-kondisi lain yang tak tergolongkan.

Usaha Pencegahannya bisa dilakukan dengan cara, antara lain :
1. Diagnostik prenatal
2. Imunisasi
3. Tes darah
4. Pemeliharaan Kesehatan
5. Sanitasi Lingkungan
6. Penyuluhan Genetik
7. Tindakan Operasi
8. Program Keluarga Berencana
9. Intervensi Dini

Alat-alat bantu yang terdapat di UPT. SLB Negeri Batu Bara yang digunakan oleh anak Tunagrahita : 

 Kartu linguistik

  Papan Bilangan



 Aritmatikal Card

 Lemari Koordinasi Sensoris-Motorik

 Papan Operasi Penjumlahan

Bowling Wood

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar disini, karena dari satu kata komentar Anda sangat berarti untuk kemajuan blog ini. Terima kasih.